Magnetosfer adalah suatu lapisan disekitar bumi yang mengandung
medan magnet (medan geomagnet) yang terproyeksi dalam tiga komponen yaitu
komponen H, D dan Z. medan geomagnet dipercaya berasal dari efek dynamo yang disebabkan oleh
konveksi cairan logam besi di dalam inti luar bumi bersamaan dengan efek Coriolis yang disebabkan oleh
rotasi seluruh benda planetter yang berkembang membentuk arus di sepanjang garis
gaya medan geomagnet sumbu utara-selatan. Geomagnet merupakan salah satu
peralatan ionosfer yang berfungsi untuk mendapatkan karakteristik variasi
harian komponen geomagnet yang sangat komplek, berfluktuasi dan dinamis akibat
dipengaruhi berbagai aktifitas gangguan antara lain dari aktifitas matahari
bersifat jangka panjang dan jangka pendek. Gangguan jangka panjang diakibatkan
aktifitas matahari sesuai siklus bilangan sunspot
berperiode sekitar 11 tahun. Demikian pula gangguan aktifitas matahari jangka
pendek yang bersifat temporal seperti dampak aktifitas flare, CME (Coronal Mass
Ejection) dan coronal hole
mempengaruhi variasi harian komponen geomagnet dengan durasi sekitar jam dan
hari. Menggunakan data variasi harian komponen H, D dan Z dari stasiun pengamat
geomagnet Kototabang dengan tujuan yang ingin dicapai adalah model variasi
harian komponen H , D dan Z pola hari tenang. Selain itu model tersebut
digunakan pula sebagai sarana untuk mendeteksi dampak akibat gangguan dari
aktifitas matahari dan dari permukaan bumi. Selama ini pada umumnya peramalan
dilakukan secara intuitif atau dengan menggunakan metode-metode statistik.
Banyak metode untuk melakukan peramalan tersebut, misalnya metode smoothing, Box-jenkins, ekonometri, regresi, metode masukan-keluaran dan
sebagainya. Pemilihan metode-metode tersebut digunakan pada perhitungan untuk
meramalkan suatu hal tertentu tergantung pada berbagai aspek yang mempengaruhi
yaitu aspek waktu, pola data, tipe model system yang diamati, tingkat
keakuratan data sebagainya. Karena itulah akan muncul suatu masalah apabila
pengamatan atau pengujian dilakukan pada suatu system dinamis yang memiliki
system pola data dengan formulasi yang selalu berubah-ubah atau dengan kata
lain system yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk dibuatkan
formulasi modelnya pada suatu kurun waktu tertentu seperti halnya sistem
penentuan data geomagnet.
Sumber
gangguan yang mempengaruhi medan magnet
bumi (geomagnet) secara umum dapat digolongkan dalam dua kategori yakni
gangguan internal dan gangguan eksternal. Gangguan internal adalah gangguan
yang mempengaruhi medan magnet bumi berasal dari dalam bumi itu sendiri,
diantaranya akibat dampak dari pergeseran batuan dalam bumi. Dampak seperti itu
biasanya baru terlihat dengan jelas sekitar 40 hingga 100 tahun kemudian yang
disebut trend variasi sekuler yang disampaikan McPherron (2005). Sedangkan
gangguan eksternal adalah gangguan yang mempengaruhi medan magnet bumi cukup
banyak terutama dari aktivitas matahari. Gangguan aktivitas matahari terdiri
dari gangguan aktivitas matahari jangka panjang yang dinyatakan dengan siklus
bintik matahari berperiode sekitar sekitar 11 tahun dan jangka pendek yang
bersifat temporal (Habirun., 2007) . Peralatan geomagnet bumi yang terletak di BPAA Agam merupakan salah satu peralatan geomagnet yang digunakan untuk
mendapatkan variasi komponen H, D dan Z. Alat ini telah menghasilkan data yang telah
banyak digunakan digunakan untuk penelitian dibidang geomagnet.
Pengukuran
Data Geomagnet Bumi
Pengukuran medan
magnet dimaksudkan untuk mendeteksi besarnya pengaruh medan magnet disuatu
tempat. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan sensor pada suatu tempat, maka
akan diketahui besarnya intensitas medan yang terjadi. Dalam tahap awal,
pengukuran medan magnet dilakukan untuk mengetahui respon sensor terhadap
sumber medan magnet. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan sensor pada sebuah
berarus yang besar arus listriknya dapat kita control, sehingga dapat diketahui
besarnya medan magnet yang terjadi
Fluxgate
Magnetometer
Fluxgate merupakan
peralatan magnetometer yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap
perubahan medan magnet bumi, dalam tiga arah sumbu vektor; selatan-utara (H),
timur-barat (D), arah vertikal (Z). Medan magnet bumi (Geomagnetism) adalah besaran fisis yang sangat penting dan
digunakan dalam berbagai bidang,misalnya geofisika, kedokteran, ekspedisi luar
angkasa dan banyak lainnya. Pemetaan medan magnet merupakan hasil dari
penggambaran medan magnet dalam ruang. Peta medan magnet digunakan dalam
eksplorasi geologi karena variasi dalam besar dan arah medan magnet bumi
memberikan gambaran dari permukaan bumi bagian dalam. Terdapat beberapa
metoda yang dapat dilakukan untuk mengukur kuat medan magnet bumi. antara
lain: metode resonansi magnetik, metode induksi, metode pelat Hall dan metode
fluxgate.
Blok Diagram Magnetometer
Kototabang
Gambar
2.1 Magnetic Field Measurement
Gambar
2.1 adalah gambar penampang lokasi geomagnet jika dilihat dari ketinggian,
lokasi alat ini berada di gedung GAW BMKG kototabang
Gambar
2.2 Magnetometer system di Kototabang
Gambar
2.2 adalah blok diagram dari peralatan magnetometer Kototabang terlihat dari
gambar penampang bahwa tri-axial fluxgate sensor terhubung dengan amplifier
dengan kabel sepanjang 50m kemudian amplifier terhubung dengan filter box terus
ke perangkat komputer antara filter box dengan personal komputer dibackup
dengan UPS 100V dan transformer 230V. selanjutnya data yang dihasilkan
perangkat ini akan langsung terhubung dengan network ke pusat data EAR2
kototabang.
Pengolahan
dan Analisa Data
Sebelum
melakukan pengolahan data maka dimulai dengan kegiatan kompilasi data medan
magnet bumi dengan menagmbil datanya yang tersimpan di hardisk personal
komputer data yang tersedia berformat file
RSYYMMDDXXXX.KTB (RS1012010000.KTB) kemudian data tersebut di olah
dengan menggunakan MATLAB 6.1 seperti pada gambar berikut
Gambar
3.1 Matlab 6.1
3.2
Baca Data harian Geomagnet
3.3
Data Harian Geomagnet
Hasil
Analisa
Dengan
tersedianya hasil olahan data harian dan data bulanan geomagnet yang berupa
grafik komponen H, D dan Z maka pola variasi medan magnet bumi disekitar
Kototabang dapat tergambarkan sehingga dapat digunakan untuk bahan penelitian
dibidang Ionosfer dan bidang geomagnet bumi dilingkungan LAPAN secara umumnya.
Afrizal B
No comments:
Post a Comment